Industri asuransi jiwa di Indonesia telah mengalami pergeseran yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Produk asuransi endowment, yang menawarkan kombinasi perlindungan asuransi dan tabungan, kini menjadi penyumbang premi terbesar di sektor ini. Hal ini menandakan perubahan preferensi konsumen yang semakin menginginkan kepastian dalam produk-produk asuransi mereka.
Menjawab Kebutuhan Konsumen akan Kepastian
Pergeseran dari Unit Link ke Endowment
Berdasarkan data yang dirilis, porsi produk asuransi endowment telah mendominasi industri asuransi jiwa. Hal ini terjadi bukan karena faktor penjualan yang agresif, melainkan lebih disebabkan oleh preferensi konsumen yang semakin menginginkan produk dengan nilai manfaat yang pasti. Produk endowment menawarkan kepastian dalam pembayaran manfaat, berbeda dengan produk unit link yang memiliki fluktuasi harga seiring dengan pergerakan pasar.Direktur PT AXA Mandiri Financial Services, Joshua Rudi Nugraha, menjelaskan bahwa saat ini masyarakat lebih menyukai produk-produk yang memberikan kepastian, terutama di tengah ketidakpastian global yang sedang terjadi. Hal ini menyebabkan minat terhadap produk unit link melemah, dan industri beralih ke produk endowment yang dianggap lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen saat ini.Manfaat Ganda Produk Endowment
Produk asuransi endowment memiliki keunggulan dalam menawarkan manfaat ganda, yaitu perlindungan asuransi dan tabungan. Berbeda dengan produk unit link yang menawarkan perlindungan asuransi dan investasi, produk endowment memberikan kepastian dalam pembayaran manfaat karena nilai manfaatnya telah ditentukan sejak awal.Dengan adanya kepastian ini, produk endowment menjadi lebih menarik bagi konsumen yang ingin memiliki produk asuransi dengan nilai manfaat yang jelas. Hal ini sejalan dengan keinginan masyarakat untuk memiliki produk yang dapat memberikan rasa aman dan kepastian di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.Pergeseran Kontribusi Premi di Industri Asuransi Jiwa
Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan adanya pergeseran kontribusi premi di industri asuransi jiwa. Per September 2024, lini produk multiguna (endowment) mencatat pendapatan premi sebesar Rp 41,66 triliun atau 30,72% dari total premi, menggeser posisi lini produk unit link (PAYDI) yang hanya menyumbang 27,43% dari total premi.Kinerja asuransi komersial secara keseluruhan juga menunjukkan peningkatan, dengan akumulasi pendapatan premi per September 2024 mencapai Rp 245,42 triliun atau naik 5,77% secara year-on-year. Hal ini menunjukkan bahwa industri asuransi jiwa di Indonesia terus mengalami pertumbuhan, dengan produk endowment menjadi salah satu penyumbang utama.Menjaga Kepercayaan Konsumen di Tengah Ketidakpastian
Pergeseran preferensi konsumen dari produk unit link ke produk endowment menunjukkan bahwa industri asuransi jiwa harus terus beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin menginginkan kepastian. Produk-produk asuransi yang dapat memberikan rasa aman dan jaminan manfaat yang jelas akan menjadi semakin diminati di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.Industri asuransi jiwa harus terus berinovasi dan menyediakan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen saat ini. Dengan memahami preferensi konsumen dan menyediakan solusi yang tepat, industri ini dapat terus menjaga kepercayaan masyarakat dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.