Harga Emas Antam Turun, Terpengaruh Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengalami penurunan pada Kamis (19/9/2024). Hal ini sejalan dengan melemahnya harga emas dunia, yang disebabkan oleh keputusan The Fed untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps).

Pemangkasan Suku Bunga The Fed Berdampak pada Harga Emas Antam

Harga Emas Antam Turun Rp10.000 per Gram

Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada Kamis (19/9/2024) di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung tercatat Rp1.430.000 per gram, turun Rp10.000 dari sebelumnya. Begitu juga dengan harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) berada di posisi Rp1.272.000 per gram, turun Rp12.000.Penurunan harga emas Antam ini sejalan dengan melemahnya harga emas dunia. Berdasarkan data Refinitiv, pada perdagangan Rabu (18/9/2024) harga emas dunia tercatat di US$2.558,79 per troy ons, turun 0,42% dibandingkan posisi sebelumnya.

Pemangkasan Suku Bunga The Fed Sebesar 50 Basis Poin

Penurunan harga emas Antam dan emas dunia ini dipengaruhi oleh keputusan The Fed yang membuat kejutan dengan memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,75-5,0% pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia.Pemangkasan sebesar 50 bps ini lebih besar dibandingkan ekspektasi pasar yang hanya 25 bps. Pemangkasan ini merupakan yang pertama sejak Maret 2020 atau empat tahun lalu saat awal pandemi Covid-19.Sebelumnya, The Fed telah mengerek suku bunga sebesar 525 bps sejak Maret 2022 hingga Juli 2023. Mereka kemudian menahan suku bunga di level 5,25-5,50% pada September 2023-Agustus 2024 atau lebih.

Alasan Pemangkasan Suku Bunga The Fed

The Fed meyakini inflasi AS sudah bergerak menuju target kisaran mereka di angka 2% sehingga memutuskan untuk memangkas suku bunga. Namun, faktor utama dari pemangkasan sebesar 50 bps adalah tingkat pengangguran AS yang melambung.Sebagai catatan, inflasi AS jauh melandai ke 2,5% (year on year/yoy) pada Agustus 2024, dari 3,7% pada Agustus 2023. Sementara itu, tingkat pengangguran mencapai 4,2% pada Agustus 2023, dari 3,8% pada Agustus 2023. Angka pengangguran bahkan sempat menyentuh 4,3% pada Juli 2024 yang merupakan rekor tertinggi sejak Oktober 2021.Dalam konferensi pers, Chairman The Fed Jerome Powell menjelaskan bahwa pemangkasan suku bunga 50 bps mencerminkan keyakinan The Fed jika kebijakan tersebut bisa membantu pasar tenaga kerja tetapi tetap membawa inflasi bergerak menuju 2% secara berkelanjutan.Powell juga menjelaskan bahwa mayoritas anggota Federal Open Market Committee (FOMC) mendukung pemangkasan suku bunga meskipun ada yang tidak sepakat dengan pemotongan 50 bps. Selain itu, "dot plot" yang berisikan pandangan 19 anggota FOMC juga menunjukkan bahwa 10 dari 19 menginginkan pemangkasan 50 bps lagi di sisa tahun.