Harga emas Antam mengalami penurunan yang signifikan pada akhir pekan ini, terpengaruh oleh gejolak harga emas di pasar spot global. Kenaikan indeks dolar menjadi faktor utama yang menekan harga emas, membuat logam mulia ini semakin mahal bagi mata uang lainnya. Hal ini diperkirakan akan berdampak pada ekspektasi permintaan emas yang akan berkurang di masa mendatang.
Emas Antam Tergerus Kenaikan Indeks Dolar
Harga Emas Antam Turun Rp10.000 Per Gram
Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada Sabtu (9/11/2024) di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung tercatat Rp1.517.000 per gram, turun Rp10.000 dari posisi sebelumnya. Begitu juga dengan harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) berada di posisi Rp1.371.000 per gram, ambles Rp10.000.Penurunan harga emas Antam ini tidak terlepas dari gejolak harga emas di pasar spot global. Berdasarkan data Refinitiv, harga emas di pasar spot pada penutupan perdagangan Jumat (8/11/2024) tercatat di US$2.684,58 per troy ons, anjlok 0,84% dari posisi sebelumnya. Selama sepekan, harga emas jatuh 1,86%.Indeks Dolar Menguat, Tekan Harga Emas
Kenaikan indeks dolar, yang digunakan untuk mengukur kekuatan greenback terhadap mata uang utama lainnya, menjadi faktor utama yang menekan harga emas. Indeks dolar melambung ke 105,09, didorong oleh kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS.Kenaikan indeks dolar membuat harga emas yang dibanderol dengan dolar AS menjadi semakin mahal bagi mata uang lainnya. Hal ini diperkirakan akan berdampak pada ekspektasi permintaan emas yang akan berkurang, sehingga harga pun melemah.Di sisi lain, investor memperkirakan kepresidenan Trump akan memperkuat dolar AS, yang dapat menyebabkan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) menghentikan siklus penurunan suku bunganya jika inflasi meningkat akibat tarif baru yang diharapkan diberlakukan Trump.Kebijakan Moneter Bank Sentral Tidak Mampu Menahan Penurunan Harga Emas
Meskipun kebijakan moneter bank sentral menjadi kabar baik bagi logam mulia, namun hal tersebut tidak mampu menahan penurunan harga emas di pasar global. Kenaikan indeks dolar yang signifikan menjadi penekan utama bagi harga emas, mengalahkan dampak positif dari kebijakan moneter bank sentral.Hal ini menunjukkan bahwa faktor eksternal, seperti pergerakan indeks dolar, memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap harga emas dibandingkan dengan kebijakan moneter domestik. Investor dan pelaku pasar emas harus memperhatikan dengan seksama perkembangan indeks dolar sebagai salah satu indikator utama dalam menentukan strategi investasi emas.