Harga Emas Antam Terus Melambung, Sentimen Geopolitik dan Kebijakan Moneter AS Jadi Faktor Utama
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas Antam terus mengalami kenaikan, sejalan dengan lonjakan harga emas dunia di pasar spot. Berbagai faktor, seperti ketidakpastian politik di Amerika Serikat dan situasi geopolitik di Timur Tengah, serta ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter AS, menjadi pendorong utama kenaikan harga emas batangan saat ini.Emas Antam Tembus Rekor Tertinggi, Sentimen Eksternal Jadi Katalisator Utama
Harga Emas Antam Naik Rp11.000 per Gram
Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari ini, Rabu (23/10/2024), berada di Rp1.521.000 per gram di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung. Harga tersebut naik Rp11.000 per gram dibandingkan harga kemarin di Rp1.510.000 per gram. Begitu juga dengan harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) naik Rp11.000 menjadi Rp1.371.000 per gram dari Rp1.360.000 per gram.Kenaikan harga emas Antam ini sejalan dengan melesatnya harga emas dunia di pasar spot. Pada perdagangan Selasa (22/10/2024), harga emas di pasar spot ditutup melesat 1,06% di level US$ 2.748,38 per troy ons. Penutupan tersebut menjadi penutupan tertinggi sepanjang masa harga emas.Faktor Geopolitik dan Kebijakan Moneter AS Dorong Kenaikan Harga Emas
Harga emas melejit 1% hingga mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Selasa karena faktor-faktor meningkatnya permintaan aset safe haven, yang didorong oleh ketidakpastian pemilu AS dan geopolitik Timur Tengah, dikombinasikan dengan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter AS lebih lanjut untuk memperkuat lonjakan emas batangan.Ketidakpastian politik di Amerika Serikat, khususnya terkait dengan proses pemilihan presiden yang sedang berlangsung, telah mendorong investor untuk mencari aset-aset safe haven seperti emas. Situasi geopolitik di Timur Tengah yang terus memanas juga turut menjadi faktor pendorong kenaikan harga emas.Di sisi lain, ekspektasi pasar terhadap pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut oleh The Federal Reserve (The Fed) juga menjadi katalisator utama kenaikan harga emas. Pelonggaran kebijakan moneter diperkirakan akan meningkatkan daya tarik emas sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi.Prospek Harga Emas Tetap Positif di Tengah Ketidakpastian Global
Dengan berbagai faktor pendorong tersebut, prospek harga emas di masa mendatang tetap positif. Ketidakpastian politik dan ekonomi global yang masih tinggi diperkirakan akan terus mendukung permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven.Selain itu, ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter AS yang lebih agresif juga diperkirakan akan menjadi katalisator lanjutan bagi kenaikan harga emas. Investor cenderung akan memilih emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang diperkirakan akan meningkat seiring dengan kebijakan moneter yang akomodatif.Dengan demikian, harga emas Antam diperkirakan akan terus bergerak naik dalam jangka pendek dan menengah, seiring dengan sentimen positif di pasar global. Namun, tetap perlu diwaspadai potensi volatilitas harga emas yang dapat terjadi sewaktu-waktu akibat dinamika pasar yang terus berubah.