Jangan Buru-buru KPR Sebelum Melakukan Hal Ini

Oct 2, 2024 at 11:35 PM

Persiapan Keuangan Sebelum Mengajukan KPR: Kunci Menghindari Beban Utang

Mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) memang menjadi pilihan bagi banyak orang untuk memiliki hunian impian. Namun, sebelum mengambil langkah tersebut, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan terkait kondisi keuangan pribadi. Mendeteksi kesehatan finansial secara dini dapat membantu calon debitur menghindari beban utang yang berlebihan di kemudian hari.

Kenali Kondisi Keuangan Anda Sebelum Mengajukan KPR

Rasio Likuiditas: Kunci Kesiapan Menghadapi Kondisi Darurat

Rasio likuiditas merupakan indikator penting untuk mengukur kesiapan keuangan dalam menghadapi situasi darurat, seperti krisis yang dapat menyebabkan penghasilan terputus. Rasio ini menggambarkan seberapa besar aset lancar yang dimiliki dibandingkan dengan pengeluaran rutin bulanan. Idealnya, rasio likuiditas berada pada kisaran 3-6 kali dari pengeluaran rutin bulanan. Aset lancar yang dapat diperhitungkan dalam rasio ini antara lain kas di tabungan, saham, reksa dana, atau deposito dengan tenor pendek.

Rasio Kemampuan Bayar Utang: Hindari Beban Utang yang Berlebihan

Utang dapat menjadi masalah keuangan pribadi yang serius jika tidak dikelola dengan baik. Rasio kemampuan bayar utang membantu mengukur seberapa besar kemampuan Anda dalam membayar utang setiap bulannya. Idealnya, rasio ini berada pada kisaran 25% hingga 30% dari total pendapatan bulanan. Jika rasionya melebihi angka tersebut, sebaiknya segera lunasi utang dengan nominal kecil atau mencari cara untuk menambah pendapatan.Selain itu, Anda juga dapat mengembangkan rasio ini dengan mengukur utang konsumtif saja. Utang konsumtif adalah utang yang digunakan untuk keperluan "happy-happy" seperti membeli pakaian, makan di luar, liburan, dan lain-lain. Sangat baik jika nilai rasio utang konsumtif ini 0%, agar beban keuangan tidak terlalu berat.

Rasio Biaya Terhadap Pendapatan: Jaga Keseimbangan Pengeluaran dan Pemasukan

Rasio ini membandingkan biaya kebutuhan sehari-hari yang dikeluarkan setiap bulan dengan pendapatan bulanan. Idealnya, rasio ini bernilai 1 atau 100%, artinya pendapatan dapat menutupi seluruh biaya kebutuhan sehari-hari. Namun, sangat baik jika rasio ini kurang dari 1 atau 100%, karena sisa uang dapat dimanfaatkan untuk menabung, asuransi, dana darurat, dan investasi, bahkan untuk kegiatan sosial atau leisure. Kondisi ideal adalah ketika pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari hanya sebesar 40% - 60% dari pendapatan bulanan.Jika rasio biaya terhadap pendapatan terlalu tinggi, Anda dapat melakukan penghematan atau mencari cara untuk menambah pendapatan.

Rasio Tabungan: Persiapkan Masa Depan dengan Menabung

Menabung merupakan hal penting untuk mempersiapkan kebutuhan di masa depan. Rasio tabungan membandingkan total nilai tabungan dengan pendapatan setahun. Idealnya, rasio ini sebesar 10% atau lebih, agar kondisi keuangan semakin sehat.

Rasio Solvabilitas: Ukur Sensitivitas Keuangan Terhadap Kebangkrutan

Rasio solvabilitas dapat digunakan untuk mengukur seberapa sensitif kondisi keuangan pribadi terhadap risiko kebangkrutan. Rasio ini membandingkan kekayaan bersih (aset dikurangi kewajiban) dengan total aset yang dimiliki. Idealnya, rasio ini sebesar 35% atau lebih, karena semakin besar rasio ini, maka porsi utang dalam aset semakin sedikit, sehingga beban keuangan juga akan berkurang.Dengan memahami dan mengelola kelima rasio keuangan tersebut, Anda dapat mempersiapkan kondisi keuangan secara matang sebelum mengajukan KPR. Hal ini akan membantu Anda menghindari beban utang yang berlebihan di kemudian hari dan mencapai impian memiliki hunian idaman dengan lebih tenang.