Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam rapat kerja, Komisi XI DPR RI dengan Gubernur BI telah menyetujui Anggaran Tahunan Bank Indonesia (ATBI) tahun 2025. ATBI yang disetujui memiliki penerimaan operasional sebesar Rp 31,497 triliun. Ketua Komisi XI, Misbakhun, menyatakan bahwa semua kesimpulan telah dibahas dan disetujui dengan suara bulat.
Detail Penerimaan ATBI
Penerimaan ATBI tersebut berasal dari hasil pengelolaan aset valas sebesar Rp 31,401 triliun. Selain itu, terdapat penerimaan kegiatan kelembagaan sebesar Rp 15,416 miliar dan penerimaan administrasi Rp 80,576 miliar. Ini menunjukkan bahwa berbagai sumber dana berkontribusi secara signifikan terhadap total penerimaan ATBI.Dalam pengelolaan aset valas, BI telah berupaya dengan baik untuk mengoptimalkan hasilnya. Penerimaan kegiatan kelembagaan juga merupakan bagian penting dalam operasional BI, yang membantu dalam mengembangkan dan memantau kegiatan kelembagaan. Penerimaan administrasi, di sisi lain, memastikan efisiensi dalam pengelolaan administrasi BI.Detail Pengeluaran ATBI
Komisi XI juga menyetujui pengeluaran operasional BI tahun 2025 sebesar Rp 26,657 triliun. Pengeluaran untuk gaji dan penghasilan pegawai lainnya mencapai Rp 5,6 triliun, yang merupakan investasi penting dalam tenaga kerja BI. Manajemen SDM dengan pengeluaran Rp 8,6 triliun memastikan kinerja dan pengelolaan SDM yang baik. Pengeluaran untuk layanan sarana prasarana sebesar Rp 2,6 triliun merupakan upaya untuk memastikan ketersediaan dan kinerja sarana prasarana BI.Selain itu, perumusan dan pelaksanaan kelembagaan dengan pengeluaran Rp 2,5 triliun, operasional kebijakan utama sebesar Rp 2,03 triliun, pemberdayaan UMKM, stabilisasi harga, dan akseptasi digital sebesar Rp 673 miliar, serta pelaksanaan supervisi BI sebesar Rp 50 miliar, program sosial dan pemberdayaan masyarakat sebesar Rp 741 miliar, pajak sebesar Rp 2,9 triliun, dan cadangan anggaran sebesar Rp 650 miliar. Semua komponen pengeluaran ini memiliki peran penting dalam mengatur dan mengembangkan operasi BI.Adapun ATBI penerimaan dan pengeluaran operasional ini dibuat dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 5,25%, inflasi 2,5% dan nilai tukar rupiah Rp 15.285/US$. Ini menunjukkan bahwa BI telah melakukan analisis yang baik dalam merencanakan anggaran dan mengantisipasi kondisi ekonomi.