Video: Awal Oktober IHSG Merana, Simak Penjelasannya!

Oct 6, 2024 at 5:16 AM

Mengapa IHSG Mengalami Tekanan di Awal Oktober?

Pada awal Oktober, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan yang cukup dalam. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pergerakan pasar saham di Indonesia. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi lebih dalam mengenai penyebab-penyebab tersebut dan bagaimana dampaknya terhadap investor.

Faktor-Faktor yang Menekan IHSG di Awal Oktober

Ketidakpastian Ekonomi Global

Salah satu faktor utama yang menekan IHSG di awal Oktober adalah ketidakpastian ekonomi global. Perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang belum menemukan titik terang, serta kekhawatiran akan perlambatan ekonomi dunia, telah menciptakan iklim investasi yang kurang kondusif. Investor cenderung bersikap wait-and-see, menunggu perkembangan situasi sebelum mengambil keputusan investasi. Hal ini menyebabkan volatilitas pasar saham yang tinggi, termasuk di Indonesia.Selain itu, ketegangan geopolitik di berbagai belahan dunia, seperti konflik di Timur Tengah dan ketidakstabilan politik di beberapa negara, juga turut memberikan tekanan pada pasar saham global, termasuk IHSG. Investor menjadi lebih berhati-hati dalam mengalokasikan dananya, sehingga memicu aksi jual yang dapat menekan indeks.

Kenaikan Suku Bunga The Fed

Kebijakan moneter The Federal Reserve (The Fed) juga menjadi salah satu faktor yang menekan IHSG di awal Oktober. The Fed telah menaikkan suku bunga acuan sebanyak tiga kali pada tahun 2022, dengan tujuan untuk mengendalikan inflasi yang tinggi di Amerika Serikat.Kenaikan suku bunga The Fed berdampak pada aliran modal asing di pasar saham Indonesia. Investor cenderung beralih ke instrumen investasi yang lebih aman, seperti obligasi pemerintah AS, yang memberikan imbal hasil yang lebih menarik seiring dengan kenaikan suku bunga. Hal ini menyebabkan aliran modal asing keluar dari pasar saham Indonesia, sehingga menekan pergerakan IHSG.

Sentimen Negatif Domestik

Selain faktor eksternal, sentimen negatif di dalam negeri juga turut menekan IHSG di awal Oktober. Beberapa isu domestik, seperti kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi, telah menciptakan iklim investasi yang kurang kondusif.Kenaikan harga BBM, yang merupakan kebijakan pemerintah untuk mengurangi subsidi, telah berdampak pada daya beli masyarakat dan meningkatkan biaya operasional perusahaan. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa saham, sehingga menekan pergerakan IHSG.Selain itu, adanya kekhawatiran akan perlambatan ekonomi Indonesia juga turut menjadi sentimen negatif bagi pasar saham. Investor cenderung bersikap lebih hati-hati dalam mengambil keputusan investasi, sehingga memicu aksi jual yang dapat menekan IHSG.

Aksi Jual Investor Asing

Salah satu faktor yang juga menekan IHSG di awal Oktober adalah aksi jual yang dilakukan oleh investor asing. Investor asing, yang memiliki porsi kepemilikan saham yang cukup besar di pasar saham Indonesia, telah melakukan aksi jual dalam beberapa waktu terakhir.Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti ketidakpastian ekonomi global, kenaikan suku bunga The Fed, dan sentimen negatif domestik. Investor asing cenderung lebih sensitif terhadap perubahan kondisi pasar, sehingga mereka memutuskan untuk mengambil langkah untuk mengurangi risiko dengan melakukan aksi jual.Aksi jual investor asing ini telah menyebabkan tekanan yang cukup signifikan pada IHSG, karena porsi kepemilikan saham mereka yang cukup besar di pasar saham Indonesia.