Tantangan dan Solusi dalam Membangun Lapangan Kerja di Hilir

Nov 21, 2024 at 10:15 AM
Menaker Yassierli sangat menekankan bahwa menciptakan lapangan kerja di hilir merupakan tantangan utama. Namun, ia juga mengingatkan pentingnya pembenahan di sisi hulu, seperti penyelarasan antara kompetensi tenaga kerja dan kebutuhan industri untuk menghindari ketidaksesuaian.

Menciptakan Lapangan Kerja: Solusi untuk Hilir dan Hulu

Tantangan di Hilir

Menaker Yassierli mengungkapkan bahwa di hilir, terdapat tantangan utama dalam pembentukan lapangan kerja. Hal ini memerlukan seriusnya dan upaya keras untuk mengatasinya. Dalam konteks ini, ia mengingatkan pentingnya perhatian terhadap berbagai aspek seperti penyelarasan kompetensi tenaga kerja dengan kebutuhan industri.Dalam kehidupan industri di hilir, ada kebutuhan yang harus dipenuhi dengan baik. Tenaga kerja harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. Menaker Yassierli mengingatkan bahwa kita tidak boleh mengabaikan hal ini, karena jika tidak, akan terjadi ketidaksesuaian yang dapat mengakibatkan gangguan dalam operasi industri.

Pembenahan di Sisi Hulu

Selain tantangan di hilir, Menaker Yassierli juga mengingatkan pentingnya pembenahan di sisi hulu. Ini meliputi penyelarasan antara kompetensi tenaga kerja dengan kebutuhan industri. Dengan melakukan pembenahan di sisi hulu, kita dapat menghindari ketidaksesuaian dan memastikan bahwa tenaga kerja siap untuk bekerja di hilir.Penyelarasan ini tidak hanya melibatkan keterampilan teknis, tetapi juga soft skills. Menaker Yassierli mengingatkan bahwa kita harus mengatur proses dari hulu ke hilir agar expo seperti ini memberikan hasil maksimal. Hal ini melibatkan perhatian terhadap berbagai aspek seperti pelatihan, penyediaan tenaga kerja, dan sertifikasi.

Peran SMK di Pembangunan Lapangan Kerja

Menaker Yassierli menyebut bahwa di DKI Jakarta sudah banyak SMK unggulan. Hal ini harus terus dipertahankan dan ditingkatkan. Di balai pelatihan, tenaga kerja tidak perlu disiapkan dari nol. Pembekalan di SMK harus cukup memadai, tinggal penyempurnaan selama satu atau dua bulan, kemudian diberikan sertifikasi.Sertifikasi ini merupakan jaminan kompetensi tenaga kerja. Menaker Yassierli juga menilai, sertifikat ini memberi rasa percaya kepada industri sebagai bukti bahwa tenaga kerja telah memiliki kemampuan sesuai standar yang diharapkan. Dengan memberikan sertifikasi, kita dapat meningkatkan kualitas tenaga kerja dan memastikan bahwa mereka siap untuk bekerja di hilir.

Sertifikasi sebagai Bukti Kompetensi

Kompetensi yang disiapkan tidak hanya berupa keterampilan teknis, tetapi juga mencakup soft skills. Menaker Yassierli mengingatkan bahwa soft skills sangat penting dalam dunia kerja. Dengan memiliki soft skills, tenaga kerja dapat bekerja lebih efisien dan efektif.Sertifikat ini adalah bukti bahwa tenaga kerja telah memiliki kemampuan sesuai standar yang diharapkan. Hal ini memberikan rasa percaya kepada industri dan memungkinkan tenaga kerja untuk lebih mudah mendapatkan pekerjaan.

Pelatihan dan Lowongan Kerja bagi Penyandang Disabilitas

Menaker Yassierli menegaskan akan lebih memperhatikan pelatihan hingga lowongan kerja bagi penyandang disabilitas. Kemnaker akan lebih sering menyelenggarakan Jobfair, termasuk di dalamnya mengakomodir saudara kita penyandang disabilitas sebagai bentuk pelaksanaan amanat undang-undang.Penyandang disabilitas memiliki hak yang sama untuk bekerja. Para pelaku Industri bersama pemerintah harus memfasilitasi hal ini. Dengan memberikan pelatihan dan lowongan kerja bagi penyandang disabilitas, kita dapat membantu mereka mencapai keberhasilan dalam karier mereka.