Deddy Yevry Sitorus, ketua DPP PDIP, telah sangat keras mengkritisi Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Ia menganggap Jokowi masih memiliki kecenderungan kekuasaan yang tidak seharusnya. Deddy mengucapkan, "Mungkin beliau masih candu kekuasaan, 20 tahun menjadi pejabat dari wali kota sampai presiden tidak mampu memuaskan dahaganya tentang kekuasaan." Dan melanjutkannya dengan, "Seharusnya setelah 10 tahun menjadi Presiden dia sudah mengerti artinya 'cukup', ternyata tidak."Motivasi Deddy terhadap Kritik
Deddy menilai bahwa ada kepentingan pribadi Jokowi dalam memenangkan Ridwan Kamil di Jakarta. Ia berpendapat, Jokowi rindu sorot lampu kamera karena sudah tidak lagi menjadi presiden. "Tapi ketika dia turun kelas menjadi jurkam cagub di Jakarta, artinya bukan kepentingan pribadi saja motivasinya. Tetapi syahwat kekuasaan dan sorot lampu kamera yang dia rindukan. Itu kalau penilaian saya," tuturnya.
Perspektif Deddy tentang Jokowi
Deddy melihat Jokowi dengan pandangan tertentu. Ia menganggap Jokowi belum mampu melepaskan kekuasaan yang dia miliki selama 20 tahun. Ini membuat Deddy berpendapat bahwa Jokowi tidak dapat dengan sepenuhnya memuaskan orang-orang.
Deddy juga menganggap bahwa Jokowi harus lebih memahami konsep "cukup" setelah menjadi Presiden selama 10 tahun. Namun, Jokowi ternyata masih memiliki kecenderungan untuk terus memegang kekuasaan.
Perspektif Jokowi terhadap Pilkada Jakarta 2024
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) secara resmi menyatakan dukungan kepada cagub-cawagub Ridwan Kamil dan Suswono di Pilkada Jakarta 2024. Dia juga bersedia ikut blusukan jika diajak Ridwan Kamil selama masih berada di Jakarta. "Ya (ikut blusukan), kalau diundang, kalau diajak," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, satu minggu terakhir masa kampanye adalah waktu terbaik dan paling menentukan. Oleh karena itu, Jokowi sangat berusaha untuk bekerja keras bersama di detik-detik terakhir. Dia menyambangi wilayah-wilayah yang pasangan calonnya dia dukung di Pilkada Serentak 2024. Sebelumnya, dia juga bergerilya mengikuti kampanye cagub-cawagub Jawa Tengah Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Purwokerto, Banyumas.
"Semuanya memang di tahap terakhir seperti ini harus bekerja keras. Saya datang karena memang saya mendukung," ujar Jokowi. "Di Jawa Tengah juga, saya datang karena saya mendukung. Saya diundang ke Jakarta, saya datang karena saya mendukung," terangnya.
Kedua Belah Sisi dalam Pilkada Jakarta 2024
Deddy dan Jokowi memiliki pandangan yang berbeda dalam Pilkada Jakarta 2024. Deddy mengkritik Jokowi karena kecenderungan kekuasaan, sementara Jokowi berusaha untuk mendukung calon-calonnya.
Namun, Jokowi juga mengakui adanya pasangan calon di wilayah lain yang juga didukungnya. Namun, waktu yang sempit tidak memungkinkan dia untuk menyambangi semua wilayah. "Ada (daerah lain), tapi kan waktunya enggak mungkin kan saya datangin semuanya," ujar Jokowi.