Tindakan Ridwan Kamil dalam Mengatasi Banjir di Jakarta

Nov 21, 2024 at 12:15 AM
Calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil, telah menunjukkan hasil kinerjanya saat menjadi Gubernur Jawa Barat. Dia berhasil membangun Bendungan Sukamahi dan Ciawi yang mampu menahan 30 persen debit air hujan sebelum tumpah ke Jakarta. Hal ini memberikan kontribusi penting dalam mengurangi dampak banjir di ibu kota.

Ridwan Kamil: Solusi Banjir di Jakarta

Bendungan Sukamahi dan Ciawi

Ridwan Kamil tidak hanya berkomitmen tetapi juga berupaya secara aktif dalam membangun Bendungan Sukamahi dan Ciawi. Dengan kapasitas ini, air hujan dapat ditahan selama beberapa jam sebelum dibuang ke Jakarta. Ini merupakan upaya signifikan dalam mengantisipasi banjir dan memberikan perlindungan kepada warga. Sebagai contoh, ketika musim hujan lebat, bendungan tersebut berfungsi dengan baik dalam mengurangi aliran air yang masuk ke Jakarta. Ini mengurangi risiko banjir yang serius dan memberikan kesempatan bagi warga untuk berpreparasi lebih baik.

Sumbangannya untuk Pengurangan Banjir di Jakarta

Selain membangun bendungan, Ridwan Kamil juga telah berperan dalam menanam 80 juta pohon selama 5 tahun. Hal ini merupakan upaya untuk mengatasi masalah lingkungan yang terkait dengan banjir. Dengan adanya banyak pohon, tanah menjadi lebih tahan terhadap air hujan dan dapat mengurangi aliran air yang berlebihan. Ini menunjukkan komitmennya terhadap lingkungan dan pengurangan dampak banjir secara holistik. Misalnya, pohon-pohon tersebut membantu menahan tanah dan mencegah erosi, sehingga aliran air dapat diatur dengan lebih baik.

Mengatasi Kemacetan di Jakarta

Ridwan Kamil memiliki visi untuk mengatasi masalah kemacetan di Jakarta. Ia mengaku ingin membenahi tata kota agar tidak terpusat di tengah kota. Hal ini dapat dilakukan dengan mengurangi pusat kantor pemerintahan di pusat kota dan membuat pusat bisnis baru di wilayah lain. Dengan demikian, lahan-lahan di kota dapat difungsikan untuk fungsi-fungsi kota global, seperti entertainment. Ini tidak hanya akan mengurangi kemacetan tetapi juga akan meningkatkan kinerja kota secara keseluruhan. Sebagai contoh, pusat bisnis baru ini dapat menjadi pusat pergaulan internasional dan memberikan tambahan nilai bagi Jakarta.