KLHK menghadapi tantangan besar dalam menangani kegiatan Pertambangan Tanpa Izin (PETI) di Indonesia, terutama di wilayah terpencil. Direktur Penegakan Hukum Pidana KLHK Yazid Nurhuda menyebutkan bahwa aktivitas PETI sering terjadi di tempat terpencil atau remote area dan banyak dengan mata-mata. Sedangkan Direktur Teknik & Lingkungan Ditjen Minerba Kementerian ESDM Hendra Gunawan mengatakan bahwa aktivitas PETI sudah ada sejak lama dan semakin meningkat seiring naiknya harga komoditas. PETI sering terjadi di daerah terpencil dan kawasan hutan, membuat penindakan lebih sulit.

KLHK dan Tantangan PETI di Indonesia

Tantangan PETI di Indonesia

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menghadapi tantangan besar dalam menangani kegiatan Pertambangan Tanpa Izin (PETI) di Indonesia. Aktivitas PETI sering terjadi di lokasi terpencil atau remote area dan banyak dengan mata-mata. Sehingga informasi penindakan sering bocor terlebih dahulu. Contohnya, jika PETI terjadi di kawasan hutan, biasanya di tempat yang remote area dan banyak matanya. Kadang-kadang, jika kita menggunakan operasi intelijen, informasi sudah bocor di lapangan.

Penanganan PETI oleh KLHK

Yazid menilai tambang ilegal menjadi salah satu tantangan utama bagi Direktorat Jenderal Penegakan Hukum KLHK. Oleh karena itu, penanganan PETI dilakukan melalui pendekatan menyeluruh, mulai dari pencegahan, penanganan pengaduan, penyelesaian sengketa, hingga proses pidana. Mereka memiliki pasukan untuk melakukan operasi di lapangan.

PETI sejak Lama dan Hubungan dengan Harga Komoditas

Direktur Teknik & Lingkungan Ditjen Minerba Kementerian ESDM Hendra Gunawan mengatakan bahwa aktivitas PETI telah berlangsung sangat lama bahkan sebelum Indonesia merdeka. Kegiatan PETI semakin meningkat seiring naiknya harga komoditas. Sebagai contoh, baru 2 bulan terakhir mereka ke Sulawesi Utara dan ditemui PETI di sana. PETI sudah ramai sekali dan jumlah yang terlibat meningkat bila ada kenaikan harga komoditas.

Kasus PETI di Kalimantan Timur

Ia membeberkan bahwa salah satu kasus baru-baru ini terjadi di Kalimantan Timur, di mana aktivitas PETI dilakukan secara terang-terangan dengan menggunakan alat berat di wilayah izin usaha pertambangan (IUP) yang belum aktif. Hal ini menunjukkan bahwa masalah PETI masih marak di Indonesia dan perlu diatasi.