Budi Gunawan menyatakan bahwa jumlah pemain judi online terus bertambah jika tidak dilakukan upaya pemberantasan yang massif. Judi online dapat membuat pemain merasa kecanduan setelah berhasil memenangkan permainan. Mereka mendapatkan hormon endorphin yang membuat mereka merasakan perasaan senang dan bahagia.
Tetapi, kemenangan itu sebenarnya sudah diatur oleh operator judi online agar deposit dananya semakin besar. Ketika deposit sudah besar, pemain pasti akan kalah dan kehilangan uangnya. Judi online seperti wabah dan penyakit menular yang menjangkit semua kalangan, baik anak-anak maupun orang tua.
Pihaknya akan terus melakukan upaya penindakan dan penegakan hukum, memotong dan memblokir situs-situs judi online. Ini termasuk menelusuri dan memblokir aliran dana serta melakukan kampanye dan edukasi publik untuk mencegah judi online.
Menurut hasil evaluasi, banyak operator judi online melakukan domain switching atau penggantian nama domain yang sudah diblokir. Oleh karena itu, langkah pemblokiran akan dilakukan dengan lebih agresif. Proses identifikasi dan pemblokiran situs-situs judi online memang mudah secara teknis, tetapi banyak hal yang harus diperhatikan.
Mayoritas pemain judi online berasal dari kalangan menengah bawah. Mereka mungkin merasa tertarik karena adanya kesempatan untuk mendapatkan uang dengan mudah. Namun, hal ini seringkali membawa dampak negatif bagi mereka.
Anak-anak di bawah 10 tahun yang menjadi pemain judi online adalah masalah yang serius. Mereka masih dalam usia yang sangat sensitif dan perlu得到 lebih banyak perhatian dan perlindungan. Pihak pemerintah harus berusaha untuk menghentikan hal ini dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya judi online.