Bank Indonesia mengambil keputusan untuk terus mempertahankan tingkat suku bunga acuan atau BI rate pada 6% selama rapat dewan gubernur pada 19-20 November 2024. Ini merupakan langkah penting yang dilakukan oleh bank tersebut. Sedangkan di sisi lain, produsen pesawat asal Eropa, Airbus, akan mengambil alih pabrik Spirit Aerosystem. Aksi ini merupakan salah satu langkah yang diambil oleh Airbus untuk mengamankan suku cadang pesawatnya. Semua informasi ini dapat ditemukan lebih lanjut dalam program Evening Up CNBC Indonesia, yang diselenggarakan pada Rabu, 20/11/2024. Perubahan Ekonomi dan Industri Pesawat
Pertahanan BI Rate
Bank Indonesia secara tegas memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada level 6%. Hal ini dilakukan dengan cermat dan mempertimbangkan kondisi ekonomi yang ada. Dengan menahan tingkat suku bunga, bank ini berharap dapat memberikan stabilitas ekonomi dan mengurangi risiko inflasi. Ini merupakan langkah strategis yang diambil oleh bank untuk memastikan kesejahteraan masyarakat dan perkembangan ekonomi secara berkelanjutan.Dalam rapat dewan gubernur tersebut, para pengurus Bank Indonesia dengan seksama memeriksa berbagai faktor ekonomi sebelum mengambil keputusan tersebut. Mereka mempertimbangkan faktor-faktor seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan kestabilan pasar. Keputusan ini juga diambil dengan mempertimbangkan dampak yang mungkin akan ditimbulkan pada berbagai sektor ekonomi, termasuk sektor perbankan, industri, dan konsumen.Alih Pabrik Airbus
Produksi pesawat oleh Airbus akan mengalami perubahan dengan mengambil alih pabrik Spirit Aerosystem. Ini merupakan langkah yang diambil oleh Airbus untuk mengoptimalkan produksi dan mengurangi biaya. Pabrik Spirit Aerosystem memiliki teknologi dan infrastruktur yang dapat membantu Airbus meningkatkan kinerja produksi pesawat. Dengan mengambil alih pabrik, Airbus dapat mengontrol lebih lanjut proses produksi dan memastikan kualitas pesawat yang dihasilkan.Aksi ini juga akan berdampak pada industri pesawat secara luas. Spirit Aerosystem telah menjadi produsen pesawat yang penting di industri ini, dan alihannya akan mengubah struktur persaingan. Airbus harus menghadapi tantangan baru dalam mengelola pabrik baru dan memastikan kinerja produksi tetap tinggi. Namun, dengan teknologi dan sumber daya yang dimiliki, Airbus berharap dapat mengatasi tantangan tersebut dan terus berkembang dalam industri pesawat.Selengkapnya tentang perubahan ini dapat dilihat dalam program Evening Up CNBC Indonesia, yang merupakan platform yang tepat untuk memberikan informasi terbaru dan mendalam tentang industri ekonomi. Dalam program tersebut, para pakar akan membahas lebih lanjut implikasi dari tindakan Bank Indonesia dan perubahan di Airbus, serta dampaknya pada berbagai sektor ekonomi.